Jamsostek Sewakan Apartemen Murah Rp 100.000/bulan

Kamis, 23 September 2010


Jakarta - PT Jamsostek (Persero) akan menambahkan layanan fasilitas sewa apartemen murah atau rumah susun sederhana sewa (rusunawa) seharga Rp 100-000-130.000 per bulan. Lokasi baru akan dibangun di Batam dan Surabaya pada tahun 2011.

Hal ini bagian dari upaya Jamsostek memberikan keringanan bagi para peserta Jamsostek yang ingin mendapatkan tempat tinggal murah meriah yang layak.

Direktur Jamsostek Hotbonar Sinaga mengatakan saat ini di Batam ada dua lokasi rumah susun sederhana sewa (rusunawa)super murah yaitu di Kawasan Industri Kabil ada 6 blok rusunawa sewa dengan biaya sewa Rp 100.000-139.000 per bulan untuk satu peserta. Keenam blok itu bisa menampung 1200 orang pekerja peserta Jamsostek.

Lokasi kedua ada di Muka Kuning Batam, berjumlah dua blok yang bisa menampung 312 pekerja dengan tarif sangat murahnya Rp 100.000-130.000 per bulan.

"Kami akan meresmikan pada tanggal 8 Oktober 2010, Insya Allah oleh tiga menteri yaitu Menteri BUMN, Tenaga Kerja dan Perumahan Rakyat," jelas Hotbonar kepada detikFinance, Kamis malam (23/9/2010).

Ia mengatakan untuk mendapatkan fasilitas ini tak ada syarat khusus, yang penting adalah peserta Jamsostek dimana perusahaan bersangkutan membayar iuran secara tertib kepada Jamsostek. Saking tingginya minat peserta, saat program ini dibuka, rusunawa sewa langsung ludes disewakan.

"Manajemen rumah susun itu dikelola oleh anak usaha Jamsostek," jelasnya.

Ia menghimbau agar kepada pemerintah daerah di wilayah lain bisa menyediakan tanah murah untuk dibangun rusunawa super murah oleh Jamsostek. Pihaknya hanya akan memenuhi permintaan dari pemda untuk pembangunan rusunawa ini.

Dikatakan Hotbonar, prinsip dari bisnis rusunawa ini sebenarnya proyek yang tak menguntungkan sama sekali bagi Jamsostek, karena balik modalnya diatas 30 tahun. Namun hal ini lebih kepada untuk akses penyedian hunian murah bagi peserta Jamsostek yang membutuhkan.

"Tahun depan akan di lanjutkan 14 blok di Batam juga. Kalau di Jawa mungkin di Surabaya tahun depan belum tahun berapa bloknya," pungkasnya.

sumber:www.detikfinance.com

0 komentar: