Investasi Emas Masih Menjanjikan

Rabu, 13 Oktober 2010

Jakarta - Harga emas terus melonjak menembus rekor tertingginya. Investasi ini dinilai masih menjanjikan karena diharapkan harganya masih akan tetap menanjak hingga akhir tahun ini.

Demikian disampaikan CEO Bursa Berjangka Komoditi dan Derivatif Indonesia, Megain Wijaya di Graha Niaga, Jalan Jenderal Sudirman Jakarta, Rabu (13/10/2010) malam.

"Masih sangat besar. Lagi pula sekarang saya tanya lebih baik inves (investasi) di gold atau equity (pasar modal)?," jelasnya.

Megain menambahkan, investasi emas sebaiknya memang menjadi salah satu pilihan investor karena sesuai dengan jargon investasi, sebaiknya jangan menaruh uang hanya dalam satu keranjang.

"Kenapa investasi di emas? Karena untuk mendapat return yang optimal kita jangan hanya menaruh aset di satu saja, harus dipecah. Dalam hal ini adalah metal gold. Kita tahu penambangan emas di dunia hanya tumbuh 2%. Lagi pula return gold dalam 5 tahun tetap stabil dibanding yang lain," tegasnya.

Bagaimana berinvestasi emas?

Ia menjelaskan, masyarakat bisa menjadi bagian trader di Bursa Berjangka Komoditi dan Derivatif.

"Sekarang kan pasarnya interconnected. Misalkan harga jual di sana lebih murah, saya beli untuk jual disini. Volume trading gold sudah mencapai 3.000 lot dengan nilai mencapai US$ 210 miliar," ucap Megain.

Harga emas yang sempat surut kemarin kembali melonjak hingga 2% mendekati rekod tertingginya.

Pada perdagangan Rabu (13/10/2010), harga emas di pasar spot menembus rekor tertingginya di US$ 1.374,15 per ounce sebelum akhirnya ditutup naik 1,5% menjadi US$ 1.370,20 per punce. Emas berjangka untuk Desember naik US$ 23,80 menjadi US$ 1.370,50.


"Emas adalah fenomena internasional. Di seluruh dunia, orang-orang berubah menghinda mata uangnya sendiri dan milik orang lain. Jadi mengapa mereka berbalik? Mereka kembali ke pasar emas," ujar Dennis Gartman, manajer hedge fund Gartman Letter seperti dikutip dari Reuters.

Pelemahan dolar AS masih menjadi pemicu utama kenaikan harga emas. Apalagi investor mendapatkan konfirmasi Bank Sentral AS akan segera menambah likuiditas pasar untuk mendorong lagi perekonomian.

"Dengan melemahnya dolar AS, inflasi akan meningkat pada bagian komoditi, yang sangat sensitif terhadap stimulus moneter. Jadi ini logis bahwa harga emas akan sangat bagus pada lingkungan ini," ujar Axel Merk, manajer portofolio Merk Hard Currency Fund yang mengelola aset hingga US$ 500 juta.

Sumber:detikfinance.com

0 komentar: